Kamis, 06 Agustus 2015

WPAP (Wedha's Pop Art Potrait)

WPAP (Wedha's Pop Art Potrait)


Adalah suatu gugus seni ilustrasi potret wajah yang bersaling-silang secara geometri dengan penggunaan kontradiksi warna-warna khusus. Dimensi dari gambar yang di-trace (gambar ulang dengan acuan) tidak berubah, sehingga penampakan akhir dari objek yang di transformasi jelas dan menyerupai aslinya sehingga mudah dikenali. Teknik melukis ini ditemukan oleh Wedha Abdul Rasyid, seniman grafis asal PekalonganJawa Tengah, pada tahun 1990. Awal kepopuleran WPAP adalah ketika digunakan untuk mengilustrasi cerita-cerita karya Arswendo Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya di majalah Hai.

WPAP merupakan gaya ilustrasi potret manusia yang didominasi bidang-bidang datar marak warna depan (dikenal dengan sebutan foto narak berkotak), tengah dan belakang untuk menimbulkan dimensi, yang dibentuk dari garis-garis imajiner tegas dimana bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya dengan proses tracing kreatif yang tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di trace

Yang unik dari proses ditemukannya ilustrasi grafis ini, dalam membuat gambar-gambar ilustrasi, Wheda dengan acuan foto asli dengan tingkat kesulitan cukup tinggi terutama menyangkut kesesuaian warna kulit dan kehalusan goresan. Untuk mengatasi hal itu, dia mulai membuat garis-garis desain tegas yang kemudian diisi dengan warna-warna. Hal tersebut jadi lebih mudah dan tampilan gambar pun dengan mudah dikenali sebagai tokoh siapa atau apa. Wedha pada awalnya tidak menduga bila tekhnik yang diciptakannya bernilai seni, mengingat tekhik itu dilakukannya karena saat itu (sekitar tahun 90-an) daya penglihatan dan tingkat akurasinya telah menurun karena faktor usia.

Sampai akhirnya ada seorang bernama Gumelar, Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedia Nusantara yang terkagum-kagum dengan karya Wedha dan berupaya menyebarluaskan aliran seni ini ke seluruh Indonesia. Alhasil, di berbagai kota, sekarang ini sudah terbentuk komunitas seni yang menggilai teknik WPAP. Popularitas WPAP di Indonesia menjadikan teknik ini disebut sebagai aliran wedhaisme.

(https://id.wikipedia.org/wiki/WPAP)

INI LAH PENEMU NYA :


BERBAGAI TOKOH :















Senin, 03 Agustus 2015

FAT BUBBLE DEPOK

FAT BUBBLE DEPOK



Senin, 3 agustus 2015
Senin malam loh padahal bukan sabtu malam(malam minggu) atau rabu malam (malam kamis) yang biasa ABG-ABG bilang malam yang panjang.. weka weka 

tapi fat bubble yang lagi booming ini mau malam senin, malam selasa, malam rabu, malam kamis, malam juamt, malam sabtu, dan malam minggu tetap aja ga sepi pengunjung !

Semalam tuh untuk menikmati dessert nya fat bubble gw harus tunggu setengah jam lebih karna WL ! penasaran nya si udah lama tapi nih abang-abang gw yang mau traktir baru ada waktu jadi baru coba deh.. awal nya si tau nih tempat pas lagi belanja online di http://budidansiti.com/
gw liat di satu halaman kumpulan tempat makanan enak buat nongkrong, eh ketemu deh tuh sama si fat bubble yg buat gw penasaran !

tapi setelah coba emang ga sia-sia gw nunggu lama karna ENAK dan ASIK buat tempat ngobrol2 bareng temen dan tempat buat cuci mata para abang-abang gw, kiri kanan cwe-cwe cantik haha..
pada seneng deh tuh dia..

Menampilkan B612-2015-08-03-19-41-49.jpg

nih yang buat gw ketagihannn B4 nama nya, wanna? yaudah buruan ke fat bubble margonda depok tepat nya di sebrang pesona kayangan..